KH Masthuro dan Perempuan (3)
KH Masthuro memiliki perhatian tersendiri terhadap perempuan. Banyak bukti menunjukkan hal itu. Misalnya, bahwa anak perempuannya diminta untuk memberi pelayanan khusus keperempuanan dengan cara ma embuka satuan pendidikan khusus untuk perempuan dan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang secara langsung dibutuhkan oleh perempuan.
Dalam kemasyarakatan, KH Masthuro juga meminta anak-anaknya untuk aktif di organisasi yang mengurus dan membina masyarakat. Beliau meminta untuk konsisten di Nahdlatul Ulama (NU) dan banom-banomnya. Anak perempuannya, misalnya Umi Bahiyah diizinkan dan didorong untuk aktif di Muslimat NU. Anak pertama beliau ini bahkan menjadi aktivis perempuan bersama Hj. Suansah Basroh yang kemudian menjadi besannya. Beliau aktif di Muslimat NU sebagai pengurus inti dan di Badan Kontak Organisasi Wanita.
Di level yang lebih muda, ada organisai Fatayat NU dan IPPNU. Untuk wilayah kabupaten Sukabumi, keturunan KH Masthuro banyak yang berkiprah di sini.
Berikut keluarga perempuan KH Masthuro yang menjadi aktivis perempuan. Hj. Bahiyah (Muslimat NU), Hj. Habibah (Anak, Muslimat NU) Hj. Lya Hulyati (Mantu, Muslimat NU), Hj, Nenah Sanusi (Cucu, Muslimat NU), Entim Fatimah (Cucu, Muslimat NU), Dewi Bahagia R (Cucu, Fatayat NU), Neni Nurhayati (Uyut, Fatayat NU), Tria Farhanah (Uyut, Ikatan Pelajar Puteri NU).