KH Masthuro dan Perempuan (1)
Perempuan adalah makhluk yang diciptakan Allah untuk menjadi manusia yang mengisi kehidupan dunia, sekaligus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pada posisi ini, perempuan harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai. Ibadah tanpa pengetahuan, ya sia-sia. Walaupun ibadahnya betul tetapi secara kebetulan.
Usai membuka pesantren laki-laki dengan nama Sirojul Athfal, KH Masthuro kemudian membuka dan menyelenggarakan pendidikan khusus bagi perempuan dengan nama Sirojul Banat. Mata pengajian yang diberikan kepada perempuan sama dengan yang diberikan kepada laki-laki. Bedanya, pada perempuan ada tambahan khas keperempuanan.
Selain sikap dan pendirian KH Masthuro terhadap perempuan, pendirian sekolah perempuan ini dipengaruhi juga oleh anak-anaknya yang sudah dewasa, terutama anak perempuannya yang bernama Umi Bahiyah yang baru saja menyelesaikan sekolah di Rambay Cisaat. Umi Bahiyah adalah anaknya yang diberi izin sekolah di luar dengan perjanjian agar dia bisa mendidik adik-adiknya yang kebanyakan perempuan.
(foto diambil pada Seminar Perempuan yang dilaksanakan KALAM pada rangkaian peringatan haol 2017 di Aula Al-Masthuriyah)
Share KH Masthuro dan Perempuan (1) via